Chipset? Apa gunanya untuk HP? | Inilah contoh-contoh Chipset Smartphone


Kalian pasti suka main game? Ya tidak kecuali sih. Karena itu kalian pasti pernah mendengar kata chipset. Apasih chipset 🤨🤨

Chipset atau system-on-chip (SoC) adalah sebuah hardware yang didalamnya terdapat berbagai komponen untuk mengatur pemrosesan data, pemrosesan grafis, pemrosesan kamera (ISP), modem, dan lainnya.

Ibaratnya chipset ini seperti otak kecil. Jadi semua pikiran dalam mesin smartphone seperti kamera, internet, aplikasi, penyimpanan semuanya itu diatur dalam chipset. 

A. ARM Holdings Pendesain Chipset

Kita perlu tahu dengan ARM Holdings. ARM adalah perusahaan yang mendesign chipset untuk pendistribusian chipset ke industri smartphone. Beda dengan AMD dan Intel yang berada di Komputer.
 Intel dan AMD melakukan produksi prosesor mulai dari mendesain, memproduksi, sampai menjual prosesor itu sendiri. 
Sementara ARM Holdings hanya mendesain saja. Desain inilah yang dijual kepada perusahaan lain lewat pembelian lisensi. 
(Ini yang namanya monopoli pasar ya 😆😆) 


B.Produsen Chipset Smartphone

Para produsen chipset yang membeli lisensi arsitektur ARM kemudian menciptakan chipset besutannya sendiri. Para produsen ini dapat memilih 2 tipe lisensi yang disediakan ARM.

Lisensi pertama yang disediakan ARM adalah memakai desain prosesor yang sudah dirancang ARM. Jika ada chipset yang memakai prosesor dengan nama Cortex dan GPU Mali, hal ini berarti produsen chipset tersebut memilih memakai desain prosesor ARM.
(Nah coba cek hayoo di hape kalian) 

Lisensi kedua adalah lisensi untuk custom-core. Lisensi ini memungkinkan produsen mendesain ulang prosesornya asal kompatibel dengan arsitektur ARM.

Lantas, siapa saja produsen chipset untuk smartphone atau perangkat mobile lain? 

C.Jenis-jenis Chipset yang Dipakai di Smartphone

1. Qualcomm Snapdragon
Snapdragon adalah chipset paling terkenal. Chipset ini dikembangkan oleh Qualcomm. Qualcomm sendiri memiliki izin lisensi mendesain prosesor dari ARM.
 
Karena izin lisensi tersebut, Qualcomm dapat mengembangkan prosesor sendiri yang bernama Kryo.
Selain itu, pengolah grafis atau GPU yang ada di Snapdragon bukanlah Mali tetapi Adreno.
(Serasa punya di-istimewa-kan, kayak kamu ke doi 😅) 

Adreno ini awalnya dimiliki ATI Radeon dengan nama Imageon. Tahun 2009, Qualcomm membeli Imageon dari ATI (yang sudah dimiliki AMD) dan mengubahnya menjadi Adreno, anagram dari Radeon.
(Waduh bisa berubah gitu yaa 😆😆) 

Banyak pengembangan proseor yang dilakukan oleh qualcomm, sebut saja Qualcomm Snapdragon 865, Snapdragon 855,855+, 845,730 dan 730G, 675, 665, 439 dan lainnya. 
Snapdragon sendiri jadi chipset yang paling banyak disuka pengguna, tidak heran banyak vendor ponsel yang memilih Snapdragon sebagai chipset pilihan terbaik.
(Snapdragon = Jepretan Naga 😆😆) 

2. Apple A
Serupa dengan Qualcomm, Apple memiliki lisensi arsitektur ARM. 
Apple mengembangkan chipset mereka dengan nama yang mudah yakni seri A yang kemudian diikuti huruf seperti A7, A8, A9, dan seterusnya.
(Waduh ada saingan nih 😅😅) 


Apple A12 Bionic inilah yang jadi otak alias chipset yang ada di seri Apple iPhone XS, XS Max, dan XR. Kemudian Apple menghadirkan Apple A13 Bionic yang jadi otak dari iPhone 11, iPhone 11 Pro, dan iPhone 11 Pro Max.
(Hape Sultan guys 🤣🤣) 

Tidak hanya Hape saja. Tablet Apple atau iPad juga memakai chipset yang sama. Contohnya adalah varian Apple A12 Bionic, yakni A12X Bionic yang dipakai jadi "otak" dari iPad Pro 11 inci dan iPad Pro 12,9 generasi ketiga.

3. MediaTek
MediaTek termasuk salah satu produsen chipset yang cukup besar. Perusahaan asal Taiwan ini konsisten menghadirkan chipset dengan fitur tinggi tetapi dengan harga yang terjangkau.
Banyak yang menganggap ponsel dengan chipset dari MediaTek seringkali cepat panas dan performanya kurang kencang.
(Biasalah....) 


 
MediaTek pun berbenah dan menghadirkan beberapa chipset yang bagus seperti Helio G90T dan Dimensity 1000.
 Beberapa vendor ponsel juga banyak yang memakai MediaTek sebagai chipset karena ongkos produksinya lebih murah. 
(Harap Maklum aja 😃) 

MediaTek memiliki lisensi semi-custom ARM yang memungkinkan produsen mengembangkan bagian tertentu dari sebuah chipset.
(Ya seenggaknya ada Lisensi sendirilah) 

4. Samsung Eyxnos
Samsung mengembangkan chipset sendiri dengan nama Exynos. Chipset ini tidak kalah secara performa jika dibandingkan dengan Snapdragon, bahkan performanya cenderung bersaing.

Chipset Exynos sendiri banyak dipakai di ponsel besutan Samsung.

Namun tidak hanya Samsung, produsen lain seperti Meizu dan Vivo memiliki smartphone dengan chipset Exynos.
 (Iya Vivo, yang kameranya bagus itu loh) 

Exynos sendiri terdiri dari prosesor Cortex dan GPU Mali. Jarang sekali Samsung mengubah kedua bagian ini. 
Entah lisensi mana yang Samsung pakai tetapi Exynos hadir sebagai chipset yang bagus. 
(Setidaknya bisa diajak main game udah bagus 👍👍) 

5. HiSilicon Kirin (Huawei)
Lewat anak perusahaan bernama HiSilicon, Huawei mengembangkan chipset mereka sendiri. Chipset Kirin ini khusus dibuat untuk ponsel besutan Huawei dan Honor, sub-brand dari Huawei.

Chipset Kirin awalnya kurang begitu diperhitungkan mengingat ponsel Huawei dengan Kirin jarang mendapat sorotan.
 Baru ketika Huawei merilis Huawei P20 Pro yang dibekali Kirin 970, Kirin pun dianggap sebagai chipset yang mumpuni. 
Penerusnya seperti 980 dan 990 5G support juga membuat orang menjadi tertarik. 

Satu hal yang menarik dari chipset Kirin adalah penambahan fitur di dalamnya. 
Huawei menanamkan dua fitur penting untuk chipset Kirin, yakni HiAi dan GPU Turbo.

Dari namaya, fitur HiAI jelas jadi fitur untuk mengoptimalkan kemampuan kecerdasan buatan. Sedangkan GPU Turbo sendiri adalah fitur di chipset Kirin yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan chipset dalam menjalankan gim populer. Chipset yang benar-benar menarik bukan?

6. Unisoc
Produsen chipset lainnya adalah Unisoc. Perusahaan yang bermarkas di Shanghai ini memiliki beberapa chipset dengan nama Unisoc.
Chipset Unisoc ini banyak dipakai oleh ponsel murah
Contohnya adalah Advan G5 yang punya chipset Unisoc SC9863A.

Chipset Unisoc sendiri dulu dikenal sebagai Spreadtrum
Spreadtrum ini adalah produsen chipset yang kemudian diakusisi oleh Tsinghua Unigroup. Tsinghua Unigroup kemudian mengakusisi perusahaan bernama RDA Microelectronics.
(Cocok nih buat Judul film FTV, pengakusisi perusahaanku ternyata mengakuisisi perusahaan dia 😅😅) 

Tahun 2018, Spreadtrum dan RDA Microelectronics bergabung dan melakukan rebranding dengan nama Unisoc. Unisoc ini kemudian menghadirkan chipset 5G dengan fabrikasi 6nm yang dinamakan Unisoc T7520.

7. Nvidia Tegra
Produsen kartu grafis untuk PC, Nvidia, juga ikut bermain di ranah mobile. Perusahaan ini menghadirkan chipset berarsitektur ARM dengan nama Nvidia Tegra. Nvidia Tegra ini dihadirkan sebagai chipset untuk perangkat mobile yang fokus pada gaming. 

Sayangnya, Nvidia tampaknya kurang fokus di industri mobile. Perusahaan ini lebih fokus pada pengembangan produk kartu grafis untuk komputer.

8. Yang Lainnya

Ya seperti namanya, yang lainnya. 
(Bercanda ya) 

Akhir kata.. 

Sebenarnya, banyak perusahaan lain juga yang ingin mencoba memproduksi chipset sendiri. Xiaomi pernah mencoba mempoduksi chipset sendiri dengan Surge, sayang tidak dikembangkan. Fokus bisnis tentu jadi perhatian juga.



Terimakasih atas kunjungan kalian ke blog ini, jika kalian suka maka silahkan subscribe blog ini untuk mendapatkan info lebih banyak lagi.. 

Posting Komentar

1 Komentar